Oleh : Kompol Dwi Mulyanto, S.H, S.I.K
Dalam upaya mewujudkan Harkamtibmas yang kondusif sebagai dampak dari adanya pengaruh lingkungan strategis tentunya bukanlah perkara yang mudah, namun memerlukan langkah komprehensif agar dapat terwujud situasi kondusif yang diinginkan, karena tanpa adanya upaya yang komprehensif dapat berakibat pada munculnya gangguan Kamtibmas yang bersifat konvensional yaitu aksi kriminalitas berupa kejahatan Curat, Curas dan Curanmor.
Sebagaimana diketahui bahwa aksi kriminalitas seperti Curat, Curas dan Curanmor di beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Wilayah Hukum Polda Lampung selalu menjadi fenomena yang sulit untuk di hilangkan. Masyarakat yang menjadi korban tidak hanya dari golongan rentan seperti anak-anak, perempuan dan orang tua saja, namun juga dari segala kalangan usia. Pelaku dalam melakukan aksinya tidak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap korban yang menjadi sasarannya, bahkan beberapa hari yang lalu seorang anggota Brimob Polda Lampung meninggal dunia tertembak oleh pelaku Curanmor karena berusaha untuk mengejar kendaraan roda duanya yang dicuri oleh pelaku pada saat diparkir di dekat mesin ATM di jalan Teuku Umar, Bandar Lampung. Dengan meningkatnya angka kriminalitas tersebut tentunya dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, mengingat para pelaku tidak hanya bertindak di malam hari, akan tetapi di siang hari pun pelaku dapat melakukan aksi kejahatannya tersebut. Kejadian demi kejadian yang terjadi tentunya tidak terlepas dari adanya peluang atau kesempatan yang ada untuk melakukan kejahatan sehingga muncul niat dari pelaku. Untuk itu agar kejahatan tersebut bisa ditekan maka kesempatan yang ada harus dipersempit atau bahkan dihilangkan.
Dengan tingginya aksi kriminalitas tersebut, tentunya diperlukan kesiapan Polri guna melaksanakan tugas kepolisiannya dalam rangka Harkamtibmas, salah satunya melalui kegiatan patroli Sabhara guna mempersempit atau menghilangkan kesempatan yang ada sehingga aksi kriminalitas dapat tertekan. Akan tetapi kondisi yang ada saat ini, kegiatan Patroli Sabhara masih dihadapkan pada berbagai permasalahan, diantaranya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan metode yang diterapkan dalam pelaksanaan patrol oleh Satsabhara. Adapun kondisi yang diharapkan, baik sumber daya manusia maupun metode yang diterapkan dalam pelaksanaan patroli adalah sebagai berikut :
Kemampuan sumber daya manusia yang terpenuhi secara kuantitas dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu yang sesuai dengan DSPP (Daftar Susunan Personel Polri), sehingga tidak ada lagi personel sabhara yang melakukan tugas ganda, dengan demikian mereka dapat melakukan tugasnya dengan fokus.
Kemampuan sumber daya manusia yang terpenuhi secara kualitas dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu yang mempunyai kompetensi dalam melakukan patroli dilihat dari segi :
Pengetahuan (knowledge) : personel Sabhara yang memahami dengan baik mengenai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan patroli secara efektif yang diarahkan pada upaya pencegahan terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor di wilayah tempat tugasnya.
Keterampilan (skill) : personel Sabhara dalam melaksanakan patroli memiliki keahlian dalam mengembangkan upaya deteksi guna mencegah terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor seperti; melaksanakan deteksi daerah rawan kejahatan; menginventarisir hambatan pelaksanaan ungkap kasus kejahatan; melaksanakan penyelidikan keberadaan pelaku kejahatan; melaksanakan pembentukan jaringan dan pembinaan jaringan untuk ungkap pelaku aksi kejahatan.
Sikap dan perilaku (attitude) : personel Sabhara yang proaktif dalam meningkatkan jaringan informasinya melalui kegiatan patroli dialogis dan beranggapan bahwa penanganan kasus Curat, Curas dan Curanmor merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab fungsi Reskrim.
Metode yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan patroli Sabhara dilihat dari segi :
a.Perencanaan : dalam penyusunan rencana kegiatan patroli Sabhara didasarkan pada data dan informasi intelijen.
b.Pengorganisasian : senantiasa berkoordinasi dengan satuan fungsi operasional lainnya seperti Binmas, Intelkam, Reskrim maupun Lantas untuk melakukan pertukaran informasi terhadap modus/perkembangan kejahatan aksi Curat, Curas dan Curanmor yang sering terjadi di wilayah tempat tugasnya.
c.Pelaksanaan : pelaksanaan patroli Sabhara diimbangi dengan kegiatan deteksi di daerah rawan Curat, Curas dan Curanmor untuk dijadikan target operasi dalam kegiatan patroli rutin, sehingga akhirnya gerak gerik pelaku mampu terbaca oleh personel Sabhara dan dampaknya pelaku tidak ada kesempatan untuk beraksi.
d.Pengendalian : petunjuk dan arahan dari unsur pimpinan kepada personel Sabhara mengenai kegiatan patroli senantiasa dilaksanakan sehingga patroli dapat berjalan sesuai dengan peta rute patroli yang dibuat dengan mengacu pada mapping kerawanan terjadinya aksi kejahatan berdasarkan informasi dari intelijen.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pimpinan guna mencapai situasi yang diharapkan tersebut adalah dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan optimalisasi terhadap situasi yang ada saat ini dengan cara sebagai berikut :
1.Memenuhi jumlah pesonel Satsabhara dalam pelaksanaan tugas patroli dengan cara : melakukan pendataan untuk menginventarisir terhadap personel yang memiliki latar belakang pendidikan fungsi Sabhara untuk selanjutnya dilakukan mutasi ke fungsi Sabhara, selain itu juga dengan cara membuat peleton kerangka yang beranggotakan dari anggota-anggota yang bertugas di fungsi staf pada satker-satker yang ada, untuk selanjutnya diperbantukan dalam kegiatan patroli secara bergantian,
Meningkatkan kompetensi personel Satsabahara dengan cara :
a.Memberikan arahan serta sosialisasi secara berkesinambungan kepada seluruh personel Sabhara mengenai pokok-pokok penting dalam pelaksanaan quick response patroli Sabhara dalam mencegah aksi Curat, Curas, Curanmor.
b.Mengadakan pelatihan VCD fungsi secara rutin setiap bulan yang berisi pemahaman mengenai keterampilan patroli serta point-point penting yang harus dilakukan dalam pelaksanaanya.
c.Melakukan kegiatan conselling secara rutin kepada seluruh personel Sabhara guna meningkatkan ethos kerja personel Sabhara dalam memerangi aksi kejahatan khususnya Curat, Curas dan Curanmor.
Menyusun metode yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan patroli Sabhara, dengan cara :
Fungsi Sabhara berkoordinasi dengan fungsi Lantas, Binmas, Intelkam dan Reskrim dalam pertukaran informasi yang didasari pada hasil analisa dan informasi intelijen yang tepat dan akurat mengenai kerawanan di tiap zona wilayah guna ditindaklanjuti oleh personel Sabhara dengan kegiatan patroli Sabhara.
Fungsi Sabhara melaksanakan kegiatan patroli dialogis di titik - titik rawan terjadinya kejahatan dimana dalam kegiatan ini dibarengi dengan komunikasi kepada masyarakat di sekitar lokasi untuk memberikan himbauan, menerima keluhan masyarakat, dan meminta informasi dari masyarakat mengenai aksi kejahatan yang telah terjadi.
Fungsi Sabhara Dalam melaksanakan kegiatan patroli dialogis disertai dengan kegiatan pembinaan kepada seluruh potensi masyarakat guna menghidupkan kegiatan Pam Swakarsa di setiap lingkungannya dalam rangka menekan aksi kejahatan.
Fungsi Sabhara bersama fungsi preventif lain berkolaborasi dalam menyusun dan melaksanakan pola patroli yang difokuskan pada penjagaan dititik-titik rawan terjadinya Curat, Curas dan Curanmor yang mengacu kepada laporan intelijen.
Membangun sinergitas polisional dengan lintas sektoral dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu : dengan mengundang pihak Pemda diantaranya; Dishub, Dinas PU, Dinas Tata Kota dan DLLAJR dalam menggelar rapat koordinasi guna merumuskan rancangan perbaikan dan penambahan infrastruktur jalan terutama di titik-titik daerah yang jauh dari pemukiman warga dalam rangka pemasangan penerangan, peringatan dan sarana penunjang lainnya dalam upaya meminimalisir terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor.
Bekerjasama dengan media massa dan media elektronik untuk aktif memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dan informasi seputar perkembangan kriminalitas setiap harinya guna mencegah agar masyarakat tidak menjadi korban sehingga kejadian Curat, Curas dan Curanmor bisa ditekan.
Menggelar kegiatan “Program Pos Tenda” di tempat-tempat rawan begal sebagai salah satu upaya dalam menetralisir daerah-daerah rawan terjadi aksi kriminalitas dimana pada pelaksanaannya Pos Tenda tersebut diawaki oleh minimal 7 (tujuh) personel Sabhara dengan pembagian tugas yaitu: 1 (satu) personel sebagai Komandan regu, 2 (dua) personel melaksanakan patroli dialogis, 2 (dua) personel melakukan patroli di titik-titik rawan aksi kriminalitas dan 2 (dua) personel lainnya melakukan penjagaan di Pos Tenda untuk menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat tentang adanya aksi kejahatan untuk selanjutnya diarahkan ke kesatuan kepolisian terdekat.
Dengan melakukan langkah-langkah seperti yang sudah penulis sampaikan panjang lebar di atas diharapkan tindak pidana Curas, Curat dan Curanmor yang terjadi di Propinsi Lampung dapat di tekan sehingga Harkamtibmas tetap tejaga dan pembangunan nasional tetap berjalan.
Dalam upaya mewujudkan Harkamtibmas yang kondusif sebagai dampak dari adanya pengaruh lingkungan strategis tentunya bukanlah perkara yang mudah, namun memerlukan langkah komprehensif agar dapat terwujud situasi kondusif yang diinginkan, karena tanpa adanya upaya yang komprehensif dapat berakibat pada munculnya gangguan Kamtibmas yang bersifat konvensional yaitu aksi kriminalitas berupa kejahatan Curat, Curas dan Curanmor.
Sebagaimana diketahui bahwa aksi kriminalitas seperti Curat, Curas dan Curanmor di beberapa wilayah di Indonesia khususnya di Wilayah Hukum Polda Lampung selalu menjadi fenomena yang sulit untuk di hilangkan. Masyarakat yang menjadi korban tidak hanya dari golongan rentan seperti anak-anak, perempuan dan orang tua saja, namun juga dari segala kalangan usia. Pelaku dalam melakukan aksinya tidak segan-segan melakukan pembunuhan terhadap korban yang menjadi sasarannya, bahkan beberapa hari yang lalu seorang anggota Brimob Polda Lampung meninggal dunia tertembak oleh pelaku Curanmor karena berusaha untuk mengejar kendaraan roda duanya yang dicuri oleh pelaku pada saat diparkir di dekat mesin ATM di jalan Teuku Umar, Bandar Lampung. Dengan meningkatnya angka kriminalitas tersebut tentunya dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, mengingat para pelaku tidak hanya bertindak di malam hari, akan tetapi di siang hari pun pelaku dapat melakukan aksi kejahatannya tersebut. Kejadian demi kejadian yang terjadi tentunya tidak terlepas dari adanya peluang atau kesempatan yang ada untuk melakukan kejahatan sehingga muncul niat dari pelaku. Untuk itu agar kejahatan tersebut bisa ditekan maka kesempatan yang ada harus dipersempit atau bahkan dihilangkan.
Dengan tingginya aksi kriminalitas tersebut, tentunya diperlukan kesiapan Polri guna melaksanakan tugas kepolisiannya dalam rangka Harkamtibmas, salah satunya melalui kegiatan patroli Sabhara guna mempersempit atau menghilangkan kesempatan yang ada sehingga aksi kriminalitas dapat tertekan. Akan tetapi kondisi yang ada saat ini, kegiatan Patroli Sabhara masih dihadapkan pada berbagai permasalahan, diantaranya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan metode yang diterapkan dalam pelaksanaan patrol oleh Satsabhara. Adapun kondisi yang diharapkan, baik sumber daya manusia maupun metode yang diterapkan dalam pelaksanaan patroli adalah sebagai berikut :
Kemampuan sumber daya manusia yang terpenuhi secara kuantitas dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu yang sesuai dengan DSPP (Daftar Susunan Personel Polri), sehingga tidak ada lagi personel sabhara yang melakukan tugas ganda, dengan demikian mereka dapat melakukan tugasnya dengan fokus.
Kemampuan sumber daya manusia yang terpenuhi secara kualitas dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu yang mempunyai kompetensi dalam melakukan patroli dilihat dari segi :
Pengetahuan (knowledge) : personel Sabhara yang memahami dengan baik mengenai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan patroli secara efektif yang diarahkan pada upaya pencegahan terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor di wilayah tempat tugasnya.
Keterampilan (skill) : personel Sabhara dalam melaksanakan patroli memiliki keahlian dalam mengembangkan upaya deteksi guna mencegah terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor seperti; melaksanakan deteksi daerah rawan kejahatan; menginventarisir hambatan pelaksanaan ungkap kasus kejahatan; melaksanakan penyelidikan keberadaan pelaku kejahatan; melaksanakan pembentukan jaringan dan pembinaan jaringan untuk ungkap pelaku aksi kejahatan.
Sikap dan perilaku (attitude) : personel Sabhara yang proaktif dalam meningkatkan jaringan informasinya melalui kegiatan patroli dialogis dan beranggapan bahwa penanganan kasus Curat, Curas dan Curanmor merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab fungsi Reskrim.
Metode yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan patroli Sabhara dilihat dari segi :
a.Perencanaan : dalam penyusunan rencana kegiatan patroli Sabhara didasarkan pada data dan informasi intelijen.
b.Pengorganisasian : senantiasa berkoordinasi dengan satuan fungsi operasional lainnya seperti Binmas, Intelkam, Reskrim maupun Lantas untuk melakukan pertukaran informasi terhadap modus/perkembangan kejahatan aksi Curat, Curas dan Curanmor yang sering terjadi di wilayah tempat tugasnya.
c.Pelaksanaan : pelaksanaan patroli Sabhara diimbangi dengan kegiatan deteksi di daerah rawan Curat, Curas dan Curanmor untuk dijadikan target operasi dalam kegiatan patroli rutin, sehingga akhirnya gerak gerik pelaku mampu terbaca oleh personel Sabhara dan dampaknya pelaku tidak ada kesempatan untuk beraksi.
d.Pengendalian : petunjuk dan arahan dari unsur pimpinan kepada personel Sabhara mengenai kegiatan patroli senantiasa dilaksanakan sehingga patroli dapat berjalan sesuai dengan peta rute patroli yang dibuat dengan mengacu pada mapping kerawanan terjadinya aksi kejahatan berdasarkan informasi dari intelijen.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pimpinan guna mencapai situasi yang diharapkan tersebut adalah dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan optimalisasi terhadap situasi yang ada saat ini dengan cara sebagai berikut :
1.Memenuhi jumlah pesonel Satsabhara dalam pelaksanaan tugas patroli dengan cara : melakukan pendataan untuk menginventarisir terhadap personel yang memiliki latar belakang pendidikan fungsi Sabhara untuk selanjutnya dilakukan mutasi ke fungsi Sabhara, selain itu juga dengan cara membuat peleton kerangka yang beranggotakan dari anggota-anggota yang bertugas di fungsi staf pada satker-satker yang ada, untuk selanjutnya diperbantukan dalam kegiatan patroli secara bergantian,
Meningkatkan kompetensi personel Satsabahara dengan cara :
a.Memberikan arahan serta sosialisasi secara berkesinambungan kepada seluruh personel Sabhara mengenai pokok-pokok penting dalam pelaksanaan quick response patroli Sabhara dalam mencegah aksi Curat, Curas, Curanmor.
b.Mengadakan pelatihan VCD fungsi secara rutin setiap bulan yang berisi pemahaman mengenai keterampilan patroli serta point-point penting yang harus dilakukan dalam pelaksanaanya.
c.Melakukan kegiatan conselling secara rutin kepada seluruh personel Sabhara guna meningkatkan ethos kerja personel Sabhara dalam memerangi aksi kejahatan khususnya Curat, Curas dan Curanmor.
Menyusun metode yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan patroli Sabhara, dengan cara :
Fungsi Sabhara berkoordinasi dengan fungsi Lantas, Binmas, Intelkam dan Reskrim dalam pertukaran informasi yang didasari pada hasil analisa dan informasi intelijen yang tepat dan akurat mengenai kerawanan di tiap zona wilayah guna ditindaklanjuti oleh personel Sabhara dengan kegiatan patroli Sabhara.
Fungsi Sabhara melaksanakan kegiatan patroli dialogis di titik - titik rawan terjadinya kejahatan dimana dalam kegiatan ini dibarengi dengan komunikasi kepada masyarakat di sekitar lokasi untuk memberikan himbauan, menerima keluhan masyarakat, dan meminta informasi dari masyarakat mengenai aksi kejahatan yang telah terjadi.
Fungsi Sabhara Dalam melaksanakan kegiatan patroli dialogis disertai dengan kegiatan pembinaan kepada seluruh potensi masyarakat guna menghidupkan kegiatan Pam Swakarsa di setiap lingkungannya dalam rangka menekan aksi kejahatan.
Fungsi Sabhara bersama fungsi preventif lain berkolaborasi dalam menyusun dan melaksanakan pola patroli yang difokuskan pada penjagaan dititik-titik rawan terjadinya Curat, Curas dan Curanmor yang mengacu kepada laporan intelijen.
Membangun sinergitas polisional dengan lintas sektoral dalam mendukung kegiatan patroli Sabhara, yaitu : dengan mengundang pihak Pemda diantaranya; Dishub, Dinas PU, Dinas Tata Kota dan DLLAJR dalam menggelar rapat koordinasi guna merumuskan rancangan perbaikan dan penambahan infrastruktur jalan terutama di titik-titik daerah yang jauh dari pemukiman warga dalam rangka pemasangan penerangan, peringatan dan sarana penunjang lainnya dalam upaya meminimalisir terjadinya aksi Curat, Curas dan Curanmor.
Bekerjasama dengan media massa dan media elektronik untuk aktif memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dan informasi seputar perkembangan kriminalitas setiap harinya guna mencegah agar masyarakat tidak menjadi korban sehingga kejadian Curat, Curas dan Curanmor bisa ditekan.
Menggelar kegiatan “Program Pos Tenda” di tempat-tempat rawan begal sebagai salah satu upaya dalam menetralisir daerah-daerah rawan terjadi aksi kriminalitas dimana pada pelaksanaannya Pos Tenda tersebut diawaki oleh minimal 7 (tujuh) personel Sabhara dengan pembagian tugas yaitu: 1 (satu) personel sebagai Komandan regu, 2 (dua) personel melaksanakan patroli dialogis, 2 (dua) personel melakukan patroli di titik-titik rawan aksi kriminalitas dan 2 (dua) personel lainnya melakukan penjagaan di Pos Tenda untuk menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat tentang adanya aksi kejahatan untuk selanjutnya diarahkan ke kesatuan kepolisian terdekat.
Dengan melakukan langkah-langkah seperti yang sudah penulis sampaikan panjang lebar di atas diharapkan tindak pidana Curas, Curat dan Curanmor yang terjadi di Propinsi Lampung dapat di tekan sehingga Harkamtibmas tetap tejaga dan pembangunan nasional tetap berjalan.
0 komentar:
Posting Komentar